Maluku ialah salah satu provinsi yang ada di Indonesia, dengan Ambon sebagai ibukota provinsinya, dan mempunyai semboyan “Siwa Lima (Saling Memiliki)”. Kepulauan Maluku terletak di lempeng Australia. Ia berbatasan dengan Pulau Sulawesi di sebelah barat, Nugini di timur, dan Timor Leste di sebelah selatan, Palau di timur laut. Pada zaman dahulu, bangsa Eropa menamakannya sebagai Kepulauan rempah-rempah — istilah ini juga merujuk kepada Kepulauan Zanzibar.
Suku dan marga yang terdapat didaerah Maluku ialah Rana, Alifuru, Togitil, Furu Aru, dan lain-lain. Bahasa wilayahnya ialah Togitil, Furu Aru, dan Ahfuru.
Lagu Daerah Maluku banyak yang familiar kita dengar, yaa sebut saja menyerupai Rasa Sayang e, Naik-naik ke Puncak Gunung, Burung Kakak Tua, Nona Manis Siapa Yang Punya, serta lagu-lagu lainnya.
2. Rumah Adat

3. Pakaian Adat
Prianya menggunakan pakaian etika berupa setelann jas berwarna merah dan hitam, baju dalam yang berenda dan ikat pinggang. Sedangkan wanitanya menggunakan baju Cele, semacam kebaya pendek, dan berkain yang disuji. Perhiasannya berupa anting anting, kalung dan cincin. Pakaian ini menurut etika Ambon.
Pertama ada Tari Lenso, merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan masyarakat Maluku. Lalu Tari Cakalele, ialah tari perang yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa. Kemudian Tari Cakaola, merupakan jenis tari pergaulan yang digarap menurut unsur unsur gerak tari tradisional Orlapei dan Saureka reka. Tari ini biasannya ditarikan untuk memeriahkan pesta pesta atau dipertunjukkan dalam rangka manjamu tamu tamu terhormat.
5. Senjata Tradisionalnya
Senjata tradisional yang populer di Maluku ialah Parang Salawaku. Panjang bendo 90-100cm, sedangkan Salawaku (perisainya) dihiasi dengan motif motif yang melambangkan keberanian.

Dikutip & diolah dari: Kebudayaan Indonesia